Muslim
Haruslah Intelektual dan Intelektual Haruslah Berlandaskan Islam
Risalah Pergerakan Ikhwanul Muslimin adalah buku
karangan Hasan Al-Bannan yang di dalamnya terdapat sebuah nubuwwat-nya
Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Baihaqi bahwa umat islam
setidaknya akan melalui lima periode dalam perjalanannya hingga hari kiamat
nanti; Periode kenabian, Periode Kekhalifahan yang tegak di atas nilai-nilai
kenabian, Periode Mulkan Áadhan atau Penguasa yang Menggigit, Periode Mulkan
Jabariyyan atau Penguasa yang Menindas, dan yang terakhir sebelum datangnya kiamat
umat ini sekali lagi akan berjaya dengan kembali ke Periode Kekhalifahan yang
tegak di atas nilai-nilai kenabian.
Timbullah pertanyaan di benak kita masing-masing, pada
periode apakah umat islam sekarang ini berada? Dan jawaban ini menjadi tolak
ukur bagi maraknya diskursus mengenai Kebangkitan Islam abad 20 menjelang 21.
Berdasarkan nubuwwat tersebut dapat disimpulkan bahwa
umat islam saat ini berada pada seburuk-buruknya periode, yakni Mulkan
Jabariyyan. Suatu periode di mana hukum islam tidak lagi tegak, dan umat islam
sudah jauh dari nilai-nilai agamanya, seolah-olah umat islam bagaikan buih di
lautan yang terombang-ambing tak tentu arah dan tujuannya, seolah-olah tidak
punya pedoman hidup padahal islam mempunyai hukum yang lebih tinggi dari segala
hukum yaitu hukum Allah yang diturunkan langsung melalui Al-Quran dan Hadits. Untuk
itu banyak diantara umat islam sekarang membangun negrinya masing-masing yang
bukan berlandaskan islam, namun nilai-nilai busuk bangsa baratlah yang saat ini
masih digunakan. Nilai-nilai busuk yang ditanamkan oleh bangsa barat sudah
banyak merusak tata cara kehidupan umat islam saat ini, mereka menanamkan
nilai-nilai serta konsep-konsep busuk itu bukan tanpa alasan, melainkan demi
kepentingan mereka semata.
Indonesia adalah salah satu bukti nyata dari sebuah
kebusukan yang dilakukan oleh bangsa barat, dengan jumlah umat muslim terbanyak
di dunia, bangsa barat telah menancapkan nilai-nilai serta pandangan hidup mereka
agar mereka selalu dapat menjajah Indonesia. Berapa banyak kekayaan Indonesia
yang telah dikeruk oleh mereka, dan berapa banyak pula kekayaan Indonesia yang
kembali pada rakyatnya, sampai sekarang Indonesia masih saja menyandang
peredikat buruk di mata dunia, kalaupun ada peredikat baik, itu hanyalah bedak
yang digunakan untuk menutupi jeleknya Indonesia saat ini.
Manusia boleh bangga dengan semua kecanggihan dan
majunya peradaban saat ini, namun jika dunia ini tidak dipimpin oleh
panji-panji islami, maka dunia ini akan hina serta kehidupan yang jauh dari
kebahagiaan. Berapa banyak orang sukses namun tidak bahagia?, mungkin secara
umum dunia saat ini indah dikarenakan kemudahan-kemudahan yang dimilikinya,
namun disamping itu secara khusus banyak manusia saat ini gagal dalam membangun
kebahagiaan individunya serta rumah tangganya. Ribuan sarjana ekonomi misalnya
telah melahirkan gagasan-gagasan yang sangat bagus untuk kemajuan ekonomi
dunia, namun dalam beberapa tahun terakhir ini dunia mengalami kemunduran dalam
bidang ekonomi, lalu apa fungsi dari para sarjna dan ilmuan ekonomi. Begitu
juga dengan ahli geologi dan sejenisnya, berapa banyak sarjana dan ilmuan
geologi yang melahirkan gagasan baru demi terbentuknya dunia yang lebih baik,
sehat, dan bebas dari polusi, namun pada kenyataannya dunia saat ini sedang
mengalami bencana yang disebut pemanasan global, lalu dimana para pakar geologi
dan gagasan-gagasannya tersebut. Dan masih banyak lagi ilmuan-ilmuan serta ilmu
yang mereka pelajari seolah-olah tidak memberikan dampak langsung bagi
kelangsungan hidup di dunia ini menjadi lebih baik.
Kemajuan intelektual serta ilmu pengetahuan saat ini
masih didominasi oleh bangsa barat yang mayoritas jauh dari nilai-nilai agama,
akibatnya kecerdasan serta ilmu yang mereka miliki dapat merusak peradaban ini
menjadi peradaban yang paling buruk dibandingkan peradaban-peradaban lainnya,
ilmu dan intelektual yang mereka miliki
hanya untuk menindas kaum yang lemah, mengeruk semua kekayaan alam disuatu
Negara yang lemah tanpa mengembalikannya pada rakyat yang berhak menerimanya.
Untuk itu bagi generasi muda yang merasakan busuknya
peradaban saat ini. Untuk para generasi muda yang merasakan ketidakadilan serta
penindasan pada saat ini, jadilah generasi muslim yang intelektual, serta
memiliki pengetahuan yang tajam seperti pada abad-abad sebelumnya, Avicena,
Alverous, Avenzoar, Algoritma, dan ilmuan lainnya merupakan bukti bahwa islam
pernah memiliki generasi-generasi muda yang intelektual, serta jadikanlah
intelektual yang dimiliki berlandaskan islami, sehingga ilmu dan kecerdasan
yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat, bukannya menindas
kaum lemah dan hal-hal buruk lainnya.
Demi mempersiapkan bangkitnya kembali kejayaan
peradaban islam yang tegak dengan nilai-nilai Al-Quran serta Tercermin seperti
Hadits Nabi Muhammad, Demi kebahagiaan hidup yang hakiki yaitu kebahagiaan
dunia dan akhirat. Semoga Allah memberikan kesadaran dan kekuatan bagi kita
para generasi muda islam saat ini, untuk berjuang demi tegaknya syariat islam
di dunia, berjuang demi terciptanya generasi muslim yang intelektual,
berintelektual sesuai kaidah-kaidah islami, dan senantiasa berjihad untuk
memperjuangkan bangkitnya islam dimasa mendatang, karena berjuang dan berjihad
adalah tugas generasi muda muslim saat ini, dan menjadi fisabilillah atas apa yang kita perjuangkan dan kita jihadkan
adalah cita-cita tertinggi kita, oleh karena itu jadilah generasi muda islam
yang punya aksi bukan apatis, karena setiap muslim adalah bersaudara, jadilah
salah satu muslim yang berkontribusi atas tegaknya kembali kalimat takbir di
seluruh penjuru dunia, karena kemenangan bagi muslim sudah ada di depan mata.