Pages

Senin, 24 November 2014



Muslim Haruslah Intelektual dan Intelektual Haruslah Berlandaskan Islam
Risalah Pergerakan Ikhwanul Muslimin adalah buku karangan Hasan Al-Bannan yang di dalamnya terdapat sebuah nubuwwat-nya Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Baihaqi bahwa umat islam setidaknya akan melalui lima periode dalam perjalanannya hingga hari kiamat nanti; Periode kenabian, Periode Kekhalifahan yang tegak di atas nilai-nilai kenabian, Periode Mulkan Áadhan atau Penguasa yang Menggigit, Periode Mulkan Jabariyyan atau Penguasa yang Menindas, dan yang terakhir sebelum datangnya kiamat umat ini sekali lagi akan berjaya dengan kembali ke Periode Kekhalifahan yang tegak di atas nilai-nilai kenabian.
Timbullah pertanyaan di benak kita masing-masing, pada periode apakah umat islam sekarang ini berada? Dan jawaban ini menjadi tolak ukur bagi maraknya diskursus mengenai Kebangkitan Islam abad 20 menjelang 21.
Berdasarkan nubuwwat tersebut dapat disimpulkan bahwa umat islam saat ini berada pada seburuk-buruknya periode, yakni Mulkan Jabariyyan. Suatu periode di mana hukum islam tidak lagi tegak, dan umat islam sudah jauh dari nilai-nilai agamanya, seolah-olah umat islam bagaikan buih di lautan yang terombang-ambing tak tentu arah dan tujuannya, seolah-olah tidak punya pedoman hidup padahal islam mempunyai hukum yang lebih tinggi dari segala hukum yaitu hukum Allah yang diturunkan langsung melalui Al-Quran dan Hadits. Untuk itu banyak diantara umat islam sekarang membangun negrinya masing-masing yang bukan berlandaskan islam, namun nilai-nilai busuk bangsa baratlah yang saat ini masih digunakan. Nilai-nilai busuk yang ditanamkan oleh bangsa barat sudah banyak merusak tata cara kehidupan umat islam saat ini, mereka menanamkan nilai-nilai serta konsep-konsep busuk itu bukan tanpa alasan, melainkan demi kepentingan mereka semata.
Indonesia adalah salah satu bukti nyata dari sebuah kebusukan yang dilakukan oleh bangsa barat, dengan jumlah umat muslim terbanyak di dunia, bangsa barat telah menancapkan nilai-nilai serta pandangan hidup mereka agar mereka selalu dapat menjajah Indonesia. Berapa banyak kekayaan Indonesia yang telah dikeruk oleh mereka, dan berapa banyak pula kekayaan Indonesia yang kembali pada rakyatnya, sampai sekarang Indonesia masih saja menyandang peredikat buruk di mata dunia, kalaupun ada peredikat baik, itu hanyalah bedak yang digunakan untuk menutupi jeleknya Indonesia saat ini.
Manusia boleh bangga dengan semua kecanggihan dan majunya peradaban saat ini, namun jika dunia ini tidak dipimpin oleh panji-panji islami, maka dunia ini akan hina serta kehidupan yang jauh dari kebahagiaan. Berapa banyak orang sukses namun tidak bahagia?, mungkin secara umum dunia saat ini indah dikarenakan kemudahan-kemudahan yang dimilikinya, namun disamping itu secara khusus banyak manusia saat ini gagal dalam membangun kebahagiaan individunya serta rumah tangganya. Ribuan sarjana ekonomi misalnya telah melahirkan gagasan-gagasan yang sangat bagus untuk kemajuan ekonomi dunia, namun dalam beberapa tahun terakhir ini dunia mengalami kemunduran dalam bidang ekonomi, lalu apa fungsi dari para sarjna dan ilmuan ekonomi. Begitu juga dengan ahli geologi dan sejenisnya, berapa banyak sarjana dan ilmuan geologi yang melahirkan gagasan baru demi terbentuknya dunia yang lebih baik, sehat, dan bebas dari polusi, namun pada kenyataannya dunia saat ini sedang mengalami bencana yang disebut pemanasan global, lalu dimana para pakar geologi dan gagasan-gagasannya tersebut. Dan masih banyak lagi ilmuan-ilmuan serta ilmu yang mereka pelajari seolah-olah tidak memberikan dampak langsung bagi kelangsungan hidup di dunia ini menjadi lebih baik.
Kemajuan intelektual serta ilmu pengetahuan saat ini masih didominasi oleh bangsa barat yang mayoritas jauh dari nilai-nilai agama, akibatnya kecerdasan serta ilmu yang mereka miliki dapat merusak peradaban ini menjadi peradaban yang paling buruk dibandingkan peradaban-peradaban lainnya, ilmu dan  intelektual yang mereka miliki hanya untuk menindas kaum yang lemah, mengeruk semua kekayaan alam disuatu Negara yang lemah tanpa mengembalikannya pada rakyat yang berhak menerimanya.
Untuk itu bagi generasi muda yang merasakan busuknya peradaban saat ini. Untuk para generasi muda yang merasakan ketidakadilan serta penindasan pada saat ini, jadilah generasi muslim yang intelektual, serta memiliki pengetahuan yang tajam seperti pada abad-abad sebelumnya, Avicena, Alverous, Avenzoar, Algoritma, dan ilmuan lainnya merupakan bukti bahwa islam pernah memiliki generasi-generasi muda yang intelektual, serta jadikanlah intelektual yang dimiliki berlandaskan islami, sehingga ilmu dan kecerdasan yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat, bukannya menindas kaum lemah dan hal-hal buruk lainnya.
Demi mempersiapkan bangkitnya kembali kejayaan peradaban islam yang tegak dengan nilai-nilai Al-Quran serta Tercermin seperti Hadits Nabi Muhammad, Demi kebahagiaan hidup yang hakiki yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat. Semoga Allah memberikan kesadaran dan kekuatan bagi kita para generasi muda islam saat ini, untuk berjuang demi tegaknya syariat islam di dunia, berjuang demi terciptanya generasi muslim yang intelektual, berintelektual sesuai kaidah-kaidah islami, dan senantiasa berjihad untuk memperjuangkan bangkitnya islam dimasa mendatang, karena berjuang dan berjihad adalah tugas generasi muda muslim saat ini, dan menjadi fisabilillah atas apa yang kita perjuangkan dan kita jihadkan adalah cita-cita tertinggi kita, oleh karena itu jadilah generasi muda islam yang punya aksi bukan apatis, karena setiap muslim adalah bersaudara, jadilah salah satu muslim yang berkontribusi atas tegaknya kembali kalimat takbir di seluruh penjuru dunia, karena kemenangan bagi muslim sudah ada di depan mata.


Kamis, 14 Agustus 2014

PPSMB Bukan Sekedar Seremonial Belaka

Assalamualaikum wr.wb



 PPSMB Universitas Gadjah Mada mulai diperkenalkan sejak tahun 2008. Cikal-bakal pemikiran adanya PPSMB berangkat dari keprihatinan dan kebutuhan yang semakin mendesak untuk membangun kesadaran di antara mahasiswa Universitas Gadjah Mada supaya memiliki rasa kepedulian terhadap kehidupan kampus, toleransi, rasa kebangsaan, dan semangat belajar untuk menjadi mahasiswa sukses selama menimba ilmu di Universitas Gadjah Mada.

     Secara lebih khusus gagasan PPSMB ini dilatarbelakangi oleh perlunya mempersiapkan dan memperkenalkan mahasiswa baru tentang kehidupan akademik, sejarah dan visi misi Universitas Gadjah Mada dan seluk-beluknya, sehingga mahasiswa diharapkan mampu beradaptasi dalam kehidupan yang baru menimba ilmu dan mengalami pengalaman yang baru di Universitas Gadjah Mada.

Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru yang sering disebut PPSMB itu tidak hanya sebatas acara seremonial belaka, apalagi hura-hura yang tidak ada manfaatnya, jika tinjau dari tema yang diangkat, yaitu PPSMB 2014 Menyiapkan Pemimpin Muda yang Cerdas, Inspiratif, dan berbudaya. Satu kalimat yang dipilih menjadi tema PPSMB tahun 2014 ini menjadi bukti dari maksud dan tujuan diadakanya PPSMB 2014 ini, yaitu untuk mempersiapkan kita mahasiswa baru Universitas Gajah Mada menjadi pemimpin muda yang bukan hanya cerdas, tapi inspiratif, dan berbudaya.

Cerdas, dapat melihat peluang yang ada, memanfaatkannya, serta menjalankannya dengan sempurna. pola hidup dan pengalaman mengasah kecerdasan kita ada di kegiatan PPSMB ini, mulai dari tugas kelompok maupun individu yang diberikan dikegiatan PPSMB ini bisa diselesaikan oleh orang-orang yang memang ingin meningkatkan kecerdasannya. Cerdas berkomunikasi, cerdas membagi waktu, cerdas bermusyawarah, dan kecerdasan lain yang dapat kita gunakan bukan hanya selama pelaksanaan PPSMB saja namun dikehidupan kita sehari-hari.

Inspiratif, menghasilkan ide yang berlian, bukan hanya bisa menemukan ide baru, tapi dapat memodifikasi ide yang ada menjadi lebih baik. Tidak bisa dipungkiri bahwa hal ini juga kita dapat jumpai pada kegiatan PPSMB tahun ini. Ide-ide yang menginspirasi akan sangat dibutuhkan dalam kegiatan ini, bukan hanya dapat membuat ide dan tahu tentang ide kita pribadi saja, namun akan banyak ide-ide yang bermunculan dari rekan-rekan mahasiswa baru yang lain, yang membuat kita bisa berfikir jauh lebih luas lagi.

Berbudaya, kesopanan, keramahan, serta berahlak yang baik juga sangat dibutuhkan bagi kita mahasiswa baru, karna kita adalah calon pemimpin bangsa yang besar yaitu Indonesia. Cerdas, kreatif, dan apapun itu, kalau tidak dibatasi dengan norma-norma yang ada sama saja seperti memberikan pistol kepada pembunuh, Namun sangat tepat jika memberikan pistol kepada polisi, yang artinya berapa banyak orang pintar di negri kita tapi bisanya hanya menipu rakyat yang tidak berdosa seperti para koruptor. Untuk itu, kecerdasan, dan inspiratif harus juga dibarengi dengan ahlak yang baik, yaitu menjadi pemimpin yang berbudaya, cinta tanah air, dan lebih mementingkan kemaslahatan umat banyak.

Jika ditinjau dari Tujuannya yaitu Membangun mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang utuh yang memiliki karakter: Yang pertama Berkualitas, yaitu Menumbuhkan budaya akademik yang menunjang pengembangan kejujuran, tanggung jawab dan kematangan pribadi/kedewasaan sebagai mahasiswa dan tangguh sebagai bangsa Indonesia yang berbudaya dan beretika berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Yang kedua Manusiawi, yaitu Mendorong mahasiswa agar memiliki motivasi kuat, abadi untuk berjuang serta berkorban untuk membangun dan mempertahankan kehormatan dan martabat. Dan yang terakhir Bermartabat, yaitu Mengembangkan mahasiswa sebagai pemimpin muda yang berkarakter kebudayaan dan berdaya saing global.  










itulah ulasan singkat dari saya tentang pentingnya PPSMB 2014, apabila ada kesalahan dan kehilafan saya mohon maap kepada semua, dan mohon ampun kepada Allah.
dan yang terakhir terima kasih ya Allah engkau telah memberikan kesempatan kepada hamba untuk bisa menimba ilmu di surga pendidikan ini yaitu Universitas Gajah Mada.